Minggu, 22 Januari 2012

Yang Menolong Pasti Ditolong

Yang Menolong, Pasti Ditolong
Perjalanan ke SD Pulolanting memberi kisah tersendiri bagi H. Ma’ruf, pria asli Yogya yang tinggal di Jombang ini. Datang ke Kalimantan tanpa ada saudara maupun kenalan, hanya karena berniat ingin jadi guru setelah membaca disurat kabar bahwa disalah satu daerah di Nusantara ini ada SD yang tidak ada guru yang bisa mengajar disana, kini ia tidak habis pikir kenapa dulu bisa bersikeras datang ke Kalimantan. Tapi ini sudah jadi kisah, kisah yang membuktikan bahwa siapa yang menolong pasti ditolong Allah.
“...Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. Al Hajj:40)
Dikampung ia dikenal sebagai orang yang ringan tangan, menjadi seksi sibuk saat ada pengajian, selalu direpoti saat ada orang punya hajat, dan itulah yang special dari H. Ma’ruf kala itu. Kebiasaannya ini suatu saat dibalas oleh Allah disaat ia membutuhkannya.
Saat itu ditahun 1970 (wah dulu banget), berangkatlah dengan bekal secukupnya menuju Kalimantan hingga disuatu tempat H. Ma’ruf muda kala itu (belum Haji, masih mas Ma’ruf) kehabisan bekal dan ongkos, setelah minta tolong kesana kemari akhirnya ia disarankan untuk datang kerumah H. Ahmad salah seorang pengurus organisasi besar berlambang matahari (pertolongan pertama dari Allah) dicarinya rumah yang dimaksud ditempuh dengan jalan kaki hingga akhirnya pandangannya tertuju pada seorang laki-laki yang sedang membaca surat kabar ABADI, ia pun segera memperkenalkan diri ddan menceritakan keadaannya sekarang, tidak punya bekal, jauh dari tempat yang dituju dan tidak punya siapa-siapa di situ.
H. Ahmad menyambutnya dengan baik dan dirumah itu mas Ma’ruf bisa makan minum dan tinggal untuk sementara waktu. (Ini pertolongan kedua dari Allah) Perjalanan ke SD Pulolanting masih sehari semalam naik kapal dan itu sangat jauh masih harus melewati dua danau, danau Jempang dan Danau Lemayang. Namun itu tidak menyrutkan niatnya untuk menjadi guru di SD Pulolanting. Bertanya ke H. Ahmad, bagaimana cara agar bisa ke tempat yang dituju. Akhirnya H. Ahmad menulis sebuah surat dan dikatakan kepada mas Ma’ruf, “temuilah H. Idris Kepala KUA Muara Muntai, sampaikan salam dari saya, dan kalau nanti petugas kapal bertanya katakan bahwa kamu akan kerumah H. Idris dan akan saya bayar ketika saya sudah disana”.
Perjalanan pun dilanjutkan dengan diberi bekal oleh H. Ahmad sekiranya cukup untuk perjalanan ke Muara Muntai. Sesampai disana ternyata benar, ongkos kapal itu dibayar oleh H. Idris (pertolongan Allah yang ketiga), disambut dengan hangat oleh orang yang belum pernah dikenal sebelumnya, setelah memperkenalkan diri mas Ma’ruf muda menyampaikan maksud kedatangannya, ingin jadi guru di pedalaman. MasyaAllah kaget betul mas Ma’ruf ternyata SD yang dituju sudah bubar (mungkin akang-akang bertanya kenapa tidak telepon dulu, kang kala itu jarang orang yang punya telepon, apalagi telepon genggam). “Tapi akan saya bantu”, kata H. Idris untuk mengumpulkan kembali para wali murid dan dinas terkait supaya SD itu didirikan kembali.
Tapi tujuan baik itu tidak diabaikan oleh Allah, sambil menunggu respon masyarakat terhadap upaya didirikannya kembali SD Pulolanting, ms Ma’ruf diminta H. Fadli salah satu pengurus Muhammadiyah disana untuk mengajar di SMP Muhammadiyah dan sorenya bisa bantu beliau jaga toko dan dari sinilah kemudian mas Ma’ruf punya penghasilan untuk menyambung hidup. (pertolongan ke empat).
Singkat cerita SD Pulolanting sepakat didirikan kembali dan subhanallah, salah satu siswanya adalah anak Gubernur Wahab Syahrani, mulai Pak Ma’ruf (panggilan sesudah jadi guru) mengajar dengan gaji yang tidak cukup untuk makan. Ditengah kesulitan yang menghimpitnya Allah memeberinya ilham, bersama murid-muridnya P Ma’ruf  membuat kisah yang di tonel-kan (semacam mamanda/drama/ludruk di Jawa) ternyata ditempat itu pertunjukan seperti ini sangat diminati sehingga P. Ma’ruf memutuskan untuk membuat kisah bersambung tiga malam disebuah gedung milik pemerintah, subhanallah diluar dugaan pengunjungnya sangat banyak, pertunjukan ini kemudian dikarciskan dan dalam waktu yang tidak lama P. Ma’ruf dan murid-muridnya menjadi orang-orang yang banyak uang (pertolongan Allah ke lima). Memang orang yang berhijrah di jalan Allah akan diberi rizki yang melimpah:
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’:100)
Dan jangan terkejut, dengan kegiatan yang dianggap membantu dunia pendidikan, suatu kreatifitas yang menghibur masyarakat dan juga mendidik ini didengar dan direspon oleh orang no 1 di RI, ya... Presiden Soeharto berkenan berkunjung kesana untuk melihat pertunjukan itu, Presiden RI saat itu mengaku bangga, Gubernur Wahab Syahrani sangat senang dan sebagai ucapan terima kasih kepada P. Ma’ruf ia diangkat menjadi PNS, (pertolongan Allah yang ke enam) dan dalam waktu singkat P. Makruf sipenata kursi pengajian dikampungnya, penjemput kyai, seksi sibuk untuk para tetangga yang punya hajat, pengantar orang ke RS, dan masih banyak lagi jabatan tanpa gaji lainnya, kini telah menjadi orang penting di Pulolanting. Bayangkan Presiden RI, orang no 1 di Republik ini bukan mengundang ke Istana tapi datang melihat langsung buah ciptanya.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad:7)
Wahai saudar-saudaraku yang kini beruntung karena diberi kesempatan oleh Allah untuk menolong agamanya, hamba-hambanya, makhluk-makhluknya, walaupun itu kadang menysahkan, merepotkan, mengganggu, menghabiskan waktu, ketahuilah bahwa semua itu disaksikan oleh Allah dan pasti akan dibalas dengan balasan yang lebih baik.
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (QS. Muzammil:20)
Khoiri, Mojokerto,2112 (0321-6104517)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar