Kamis, 26 Januari 2012

Menakar Ke Ikhlasan I (Mengenang Ustad Abdur Rokhim Nur dan Ustad Abdullah Shomad)

MENAKAR KE–IKHLAS-AN I (Tahap Pertama dari 5 Tahap Menuju Ikhlas)
(Mengenang Ustad Abdur Rokhim Nur dan Ustad Abdullah Shomad)
“Semua manusia itu celaka, kecuali orang yang berilmu, Semua orang berilmu itu celaka, Kecuali orang yang beramal, Semua orang yang beramal itu celaka, kecuali orang  yang Ikhlas” (Imam Ghozali)
“Barang Siapa yang dunia itu menjadi niatnya niscaya Allah menjadikan kemiskinannya dihadapan kedua matanya dan ia dipisahkan dengan sesuatu yang paling dia senangi, dan barang siapa yang akhirat itu menjdi niatnya niscaya Allah menjadikan kekayaan dalam hatinya, Dia menghimpun baginya barang-barang yang hilang. Dan ia dipisahkan dengan sesuatu yang paling tidak disukai yang ada padanya (HR. Ibnu Majah)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah : 5)
Bapak Suwendi,pria berusia 44 tahun yang beralamat di desa Sidorejo (Dorjo), Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto tepatnya sebelah barat sumber Dorjo. Didepan rumahnya ditengah tumpukan barang-barang elektronik  dari radio, tape, televisi, vcd/dvd, komputer, printer, mainan anak dan masih banyak yang liannya, terlihat sangat bersungguh-sungguh dan menikmati profesinya sebagai tukang servis elektro.
Ditemani satu kotak kecil, berisi obeng, baut dan shabatnya yang lain serta segelas besar teh manis buatan istrinya. Bau gosong khas bau soderan yang dicolokkan kekomponen-komponen (saya tidak tau apa namanya). Yang special dari laki-laki ini adalah bahwa ia tidak pernah kuliah, tidak juga sekolah dijurusan elektronik (STM) secara formal ia lulusan SMA. Pertanyaannya bagaiman dia bisa servis elektronik?
Penuturan beliau kepada saya, keinginannya belajar servis elektronik berangkat dari ceramah inspiratif dari Ustad KH. Abdur Rokhim Nur, MA. Sereng, Porong, Sidoarjo. Ketika beliau (almarkhum) menjelaskan QS. Al Mulk Ayat 2:
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
Mengenang tausiah Ustad Rokhim, Bapak Suwendi Menirukan:
“Seorang muslim itu diuji dengan kematian dan kehidupan (maut dan hayat), kenapa mati lebih dahulu baru kemudian hidup, padahal nyatanya manusia itu hidup dulu kemudian mati?” Tanya ustad Rokhim
“karena umat Islam agar bisa ahsanu ‘amala (amal yang baik) dituntut untuk menjadi problem solver, pengurai, pemecah dan penyelesai masalah, kalau ada radio mati, televisi mati, komputer mati kemudian dipegang oleh seorang muslim kemudian benda-benda itu kembali bisa digunakan, dialah orang yang ahsanu ‘amala dibidangnya...., jika sebaliknya ada sesuatu yang baik, bisa dipakai, bermanfaat lalu disentuh oleh seseorang kemudian jadimati atau rusak maka dia telah “amal salah”.
“maka hendaklah setiap muslim mencari profesi dan tempat yang tepat agar dia bisa beramal sholeh.... inilah ikhlas..., yaitu mempersembahkan yang terbaik untuk Allah”
Nah... penggaalan tausiah ustad Rokhim inilah yang kemudian membuat Suwendi muda (22 tahun yang lalu) bersemangat belajar elektronik walaupun secara otodidak, hingga takdir mempertemukannya dengan ustad Abdullah Shomad seorang ustad yang ahli bidang elektronik, yang dikenalnya di Kampus FIAD Kapasan. Ustad Abdullah Shomad kemudian memberinya satu mobil barang-barang elektronik agar bisa dijadikan latihan dirumah, dalam waktu yang tidak lama, Suwendi berubah menjadi ahli elektronik di kampungnya. Bahkan kini setelah sekian lama berkat hidayah Allah, dorongan tenaga batin dari ceramah ustad Rokhim, dan sarana yang berikan oleh ustad Shomad kemampuan Pak Suwendi bahkan jauh melampaui sarjana elektronik.
Nah...dalam kaitannya dengan ikhlas, Ustad Rokhim adalah orang ikhlas, karena dengan nasehatnya orang bisa berubah menjadi lebih baik dan tidak ada kompensasi apapun terhadap beliau kecuali keinginan untuk mengajak manusia ke jalan Allah.
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS. Al An’am: 162-163)
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. “(QS. As Syuro 42:20)
Ustad Abdullah Shomad adalah orang yang Ikhlas, karena pemberian terbaiknya telah mengenai sasaran yang tepat dan bermanfaat.
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al Baqarah: 267)
Bapak Suwendi adalah orang yang Ikhlas karena memepersembahkan yang terbaik untuk Allah.
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Al Mulk : 2)
Ikhlas ditahap paling awal adalah berniat mempersembahkan yang terbaik untuk Allah, bukan hanya berbuat semata-mata untuk Allah tapi dengan kualitas amal yang rendah.
Pemahaman kita tentang ikhlas memang ada baiknya kita geser dorong lebih maju sebab masih banyak dari umat Islam yang sudah merasa ikhlas dengan kebiasaannya mempersembahkan yang biasa-biasa bahkan kadang kadang yang jelek. “wes seng ngene ae, sak mene ae  penting ekhlas (sudahlah begini saja, segini saja yang penting ikhlas), akhirnya ikhlas menjadi alamat bagi kualitas-kualitas rendah, ingatlah qurban siapa yang diterima Allah Qobil yang memilih yang buruk-buruk atau Habil yang memilihkan qurban paling baik?
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.“ (QS. Al Ma’idah:27)
Nah... jika demikian kalau kita ingin menjadi orang yang ikhlas berusahalah menjadi yang terbaik dan memberi yang terbaik untuk Allah.
Jika kita murid, jadilah murid dengan prestasi baik sesuai kemampuan.
Jika kita pegawai, jadilah pegawai yang cekatan dan menyenangkan.
Jika kita guru, jadilah pendidik yang melahirkan murid-murid baik, bahkan kalau perlu buat pengumuman. “hai masyarakat..., berikan kepada kami murid yang paling bebel, paling bandel, yang bikin sebel, beri kesempatan kami merubahnya menjadi murid handal.
Motto orang ikhlas, berikan kepada kami kreweng, krikil, batu koral, beri kesempatan kami menggenggamnya dan lihatlah mereka akan jadi emas”
Bersambung... (belum diedit)
Khoiri, Gedeg Mojokerto. 0321-6104517


1 komentar:

  1. Harrah's Casino Chester, PA - Mapyro
    Find 원주 출장마사지 the 경산 출장샵 best prices on Harrah's Casino Chester and 천안 출장샵 get 익산 출장마사지 detailed customer reviews, videos, photos, location maps, opening hours and a 거제 출장안마 detailed

    BalasHapus