MENAKAR KE–IKHLAS-AN I (Tahap Pertama dari 5 Tahap
Menuju Ikhlas)
(Mengenang Ustad Abdur Rokhim Nur dan Ustad Abdullah
Shomad)
“Semua manusia itu celaka,
kecuali orang yang berilmu, Semua orang berilmu itu celaka, Kecuali orang yang
beramal, Semua orang yang beramal itu celaka, kecuali orang yang Ikhlas” (Imam Ghozali)
“Barang Siapa yang dunia itu
menjadi niatnya niscaya Allah menjadikan kemiskinannya dihadapan kedua matanya
dan ia dipisahkan dengan sesuatu yang paling dia senangi, dan barang siapa yang
akhirat itu menjdi niatnya niscaya Allah menjadikan kekayaan dalam hatinya, Dia
menghimpun baginya barang-barang yang hilang. Dan ia dipisahkan dengan sesuatu
yang paling tidak disukai yang ada padanya (HR. Ibnu Majah)
“Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah : 5)
Bapak Suwendi,pria berusia 44 tahun yang beralamat di
desa Sidorejo (Dorjo), Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto tepatnya sebelah barat sumber
Dorjo. Didepan rumahnya ditengah tumpukan barang-barang elektronik dari radio, tape, televisi, vcd/dvd, komputer,
printer, mainan anak dan masih banyak yang liannya, terlihat sangat
bersungguh-sungguh dan menikmati profesinya sebagai tukang servis elektro.
Ditemani satu kotak kecil, berisi obeng, baut dan
shabatnya yang lain serta segelas besar teh manis buatan istrinya. Bau gosong
khas bau soderan yang dicolokkan kekomponen-komponen (saya tidak tau apa namanya).
Yang special dari laki-laki ini adalah bahwa ia tidak pernah kuliah, tidak juga
sekolah dijurusan elektronik (STM) secara formal ia lulusan SMA. Pertanyaannya bagaiman
dia bisa servis elektronik?
Penuturan beliau kepada saya, keinginannya belajar servis
elektronik berangkat dari ceramah inspiratif dari Ustad KH. Abdur Rokhim Nur,
MA. Sereng, Porong, Sidoarjo. Ketika beliau (almarkhum) menjelaskan QS. Al Mulk
Ayat 2:
“Yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
Mengenang tausiah Ustad Rokhim, Bapak Suwendi
Menirukan:
“Seorang muslim itu diuji
dengan kematian dan kehidupan (maut dan hayat), kenapa mati lebih dahulu baru
kemudian hidup, padahal nyatanya manusia itu hidup dulu kemudian mati?” Tanya ustad
Rokhim
“karena umat Islam agar bisa
ahsanu ‘amala (amal yang baik) dituntut untuk menjadi problem solver, pengurai,
pemecah dan penyelesai masalah, kalau ada radio mati, televisi mati, komputer
mati kemudian dipegang oleh seorang muslim kemudian benda-benda itu kembali
bisa digunakan, dialah orang yang ahsanu ‘amala dibidangnya...., jika
sebaliknya ada sesuatu yang baik, bisa dipakai, bermanfaat lalu disentuh oleh
seseorang kemudian jadimati atau rusak maka dia telah “amal salah”.
“maka hendaklah setiap
muslim mencari profesi dan tempat yang tepat agar dia bisa beramal sholeh....
inilah ikhlas..., yaitu mempersembahkan yang terbaik untuk Allah”
Nah... penggaalan tausiah ustad Rokhim inilah yang
kemudian membuat Suwendi muda (22 tahun yang lalu) bersemangat belajar
elektronik walaupun secara otodidak, hingga takdir mempertemukannya dengan
ustad Abdullah Shomad seorang ustad yang ahli bidang elektronik, yang
dikenalnya di Kampus FIAD Kapasan. Ustad Abdullah Shomad kemudian memberinya
satu mobil barang-barang elektronik agar bisa dijadikan latihan dirumah, dalam
waktu yang tidak lama, Suwendi berubah menjadi ahli elektronik di kampungnya. Bahkan
kini setelah sekian lama berkat hidayah Allah, dorongan tenaga batin dari
ceramah ustad Rokhim, dan sarana yang berikan oleh ustad Shomad kemampuan Pak
Suwendi bahkan jauh melampaui sarjana elektronik.
Nah...dalam kaitannya dengan ikhlas, Ustad Rokhim
adalah orang ikhlas, karena dengan nasehatnya orang bisa berubah menjadi lebih
baik dan tidak ada kompensasi apapun terhadap beliau kecuali keinginan untuk
mengajak manusia ke jalan Allah.
Katakanlah: sesungguhnya
sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS.
Al An’am: 162-163)
“Barang siapa yang
menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan
barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat. “(QS. As Syuro 42:20)
Ustad Abdullah Shomad adalah orang yang Ikhlas, karena
pemberian terbaiknya telah mengenai sasaran yang tepat dan bermanfaat.
“Hai orang-orang yang
beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al
Baqarah: 267)
Bapak Suwendi adalah orang yang Ikhlas karena
memepersembahkan yang terbaik untuk Allah.
“Yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Al Mulk : 2)
Ikhlas ditahap paling awal
adalah berniat mempersembahkan yang terbaik untuk Allah, bukan hanya berbuat
semata-mata untuk Allah tapi dengan kualitas amal yang rendah.
Pemahaman kita tentang
ikhlas memang ada baiknya kita geser dorong lebih maju sebab masih banyak dari
umat Islam yang sudah merasa ikhlas dengan kebiasaannya mempersembahkan yang
biasa-biasa bahkan kadang kadang yang jelek. “wes seng ngene ae, sak mene ae penting ekhlas (sudahlah begini saja, segini
saja yang penting ikhlas), akhirnya ikhlas menjadi alamat bagi
kualitas-kualitas rendah, ingatlah qurban siapa yang diterima Allah Qobil yang
memilih yang buruk-buruk atau Habil yang memilihkan qurban paling baik?
“Ceritakanlah kepada mereka
kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika
keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka
berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil):
"Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah
hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.“ (QS. Al Ma’idah:27)
Nah... jika demikian kalau
kita ingin menjadi orang yang ikhlas berusahalah menjadi yang terbaik dan
memberi yang terbaik untuk Allah.
Jika kita murid, jadilah
murid dengan prestasi baik sesuai kemampuan.
Jika kita pegawai, jadilah
pegawai yang cekatan dan menyenangkan.
Jika kita guru, jadilah
pendidik yang melahirkan murid-murid baik, bahkan kalau perlu buat pengumuman. “hai
masyarakat..., berikan kepada kami murid yang paling bebel, paling bandel, yang
bikin sebel, beri kesempatan kami merubahnya menjadi murid handal.
Motto orang ikhlas, berikan
kepada kami kreweng, krikil, batu koral, beri kesempatan kami menggenggamnya
dan lihatlah mereka akan jadi emas”
Bersambung... (belum diedit)
Khoiri, Gedeg Mojokerto. 0321-6104517
Harrah's Casino Chester, PA - Mapyro
BalasHapusFind 원주 출장마사지 the 경산 출장샵 best prices on Harrah's Casino Chester and 천안 출장샵 get 익산 출장마사지 detailed customer reviews, videos, photos, location maps, opening hours and a 거제 출장안마 detailed