Senin, 16 Januari 2012

1 Juta Dapat Rumah

Satu Juta Dapat Rumah
Bila Ada Yang Diambil, Maka Pasti Akan Di Ganti
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah tetangganya seorang fakir yang banyak anaknya. Tiap kali pemilik kurma itu memetik buahnya ia memetiknya dari rumah tetangganya, dan apabila ada kurma jatuh dan dipungut oleh anak-anak itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itupun dipaksa dikeluarkannya.
Orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi saw. dan beliau berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah saw. bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berkata: "Hanya sekian tawaran tuan?" Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya." Pemilik pohon kurma itu pergi. Pembicaraan dengan Nabi saw. itu terdengar oleh seorang Dermawan yang langsung menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: "Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Rasulullah menjawab: "Ya." Maka pergilah orang itu menemui pemilik pohon kurma itu. Pemilik pohon kurma itu berkata: "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad saw. menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak ada satupun pohon yang selebat itu." Maka berkata orang dermawan itu: "Apakah kau mau menjualnya." Ia menjawab: "Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada yang sanggup." Dermawan itu berkata lagi: "Berapa yang engkau inginkan?" Ia berkata: "Aku inginkan empat puluh pohon kurma." Ia pun terdiam kemudian berkata lagi: "Engkau minta yang bukan-bukan, baik aku berikan empat puluh pohon kurma kepadamu, dan aku minta saksi jika engkau benar mau menukarnya." Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu.
Dermawan itu pun menghadap kepada Rasulullah saw. dan berkata: "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan aku serahkan kepada tuan." Maka berangkatlah Rasulullah saw. kepada pemilik yang fakir itu dan bersabda: "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Maka turunlah ayat ini (S.92:1-akhir surat) yang membedakan kedudukan dan akibat orang yang bakhil dengan orang dermawan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan yang lainnya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Ada orang yang rela menukarkan hartanya dengan surga, ada juga orang yang menukarkan surganya demi harta. Dari enam bersaudara 3 laki-laki dan tiga perempuan, bapak Darno (nama samaran), warga Kec. Krembung, Kab. Sidoarjo termasuk orang yang berusaha menukar harta dengan syurga. Siang itu tahun 1997 berkumpullah enam saudara dalam satu rumah peninggalan orang tua mereka yang saat itu ditempati saudara perempuan no 3 karena yang lain sudah bisa bikin rumah sementara saudara perempuan yang menempati rumah tersebut belum beruntung sebagaimana saudara-saudaranya yang lain. Dalam diskusi itu disepakati bahwa tiap anggota keluarga mendapat ganti dari rumah yang ditempati itu masing-masing sebesar 5 juta untuk saudara laki-laki dan 2,5 juta untuk saudara perempuan. Merasa tidak adil adik perempuan yang terakhir minta ganti 6,5 karena ia merasa dari sekian banyak saudara yang lain sebagai anak terakhir (kebiasaan di Jawa) ia yang semestinya paling berhak menempati rumah itu.
Perdebatan sengitpun terjadi dan tidak diperoleh jalan keluar, sehingga akhirnya bapak Darno mengalah memberikan 4 juta dari haknya untuk melengkapi 6,5 yang diinginkan oleh oleh Asmi adik terakhirnya. Inilah gambaran dari riwayat Rosulullah tadi ada yang menginginkan lebih banyak dunia, dan ada yang mengalah memberikan dunia untuk mendapat akhirat. Akhirnya disepakati dan satu minggu kemudian bapak Darno hanya mendapatkan satu juta dari lima juta seharusnya.
Tapi rumus kehidupan ini berlaku, kali ini Allah berkehendak memampangkan Al Qur’an surat Al An’am ayat 160:
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Setelah diberikan uang satu juta itu, dijalan ia bertemu dengan seseorang yang berniat menjual tanahnya yang lurus dengan jalan kuburan, tanah itu sebenarnya sudah lama berniat dijual hanya saja tidak ada yang berani membeli karena tanah itu lurus dengan jalan menuju kuburan (maklum kepercayaan orang kejawen) dan dikenal angker, banyak orang yang tiba-tiba gatal-gatal setelah masuk tanah itu, ada yang “ngame” (bicara sendiri), Kesurupan dan banyak lagi cerita-cerita mistik yang dihubungkan dengan tanah tersebut. Setelah ditanya berapa ia akan jual tanah tersebut, ternyata sungguh diluar dugaan tanah yang lebarnya 21 M dan Panjang 85 M hanya dijual 1 juta. Tanpa ada penawaran jual belipun dilakukan dan tanah itu pun jadi milik pak Darno. Setelah pekarangan itu dibersihkan pohon-pohon besar ditebangi, tanaman-tanaman dirapikan, dua bulan kemudian datanglah pengusaha dari Surabaya mencari tanah untuk usaha penjualan kayu, dan MasyaAllah, tanah itu ditawar juta.
Setelah disepakati, jual beli dilakukan dan uang tunai 20 juta diterima, tapi kisah ini belum selesai, setelah itu P Darno ditawari rumah yang di Desa Jasem sekitar 7 KM kearah timur dari Mojosari singkat cerita rumah itupun dibeli, dan sebagaimana kisah tanah yang dijual sebelumnya, rumah itu dibersihkan dan belum lagi sempat ditempati rumah itu ditawar orang yang akan menjadikan rumah itu toko untuk menjual air mineral, dan ... benar dugaan anda semua rumah itu dibeli 40 juta Rupiah. Maka benarlah, firman Allah siapa yang datang membawa satu Allah membalasnya dengan 10 kali lipat, uang 4 juta yang diambil adik terakhir dan diberikan P Darno demi membantu kakak perempuannya kini telah diganti oleh Allah dengan Rp. 40.000.000,-.
Jangan khawatir saudara-saudaraku bila anda muslim kemudian ada harta anda yang diambil secara paksa ataupun sukarela, maka Allah akan menggati dengan balasan yang lebih banyak.
Namun kadang-kadang yang diambil bukan harta tapi yang lain, seperti yang dialami jama’ah pengajian ibu ibu di daerah Jembatan Merah ketimur, tanpa sebab yang jelas satu dari anaknya yaitu anak yang ketiga dari empat bersaudara terkena gangguan jiwa, namun si ibu tetap merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan ibu yang kini berusia 74 tahun itu saat itu terkena penyakit komplikasi, namun sangat ajaib ibu itu justru menjadi sehat tanpa keluhan apapun setelah salah satu anaknya diuji dengan gangguan jiwa. Selama itu anak perempuannya tinggal bersama ibu tersebut dan kehidupannya disuplai salah satu anaknya yang bekerja dibidang kesehatan. Setelah sekian lama 2 anak dari anak yang selama ini membiayai ibu dan anak yang terganggu jiwanya tersebut masuk kuliah, subsidi untuk mereka berdua dikurangi dan ajaib pula saat jatah rizki dari anak pertamanya tersebut berkurang ternyata anak yang terganggu jiwanya tersebut sembuh dan seolah tidak pernah mengalami gangguan jiwa, benar-benar sempurna seperti sedia kala.
Benarlah kiranya bila ada yang diambil atau dikurangi maka ada yang lain yang ditambah oleh Allah. Hanya apakah kita dapat mengetahui disisi mana kita diberi tambahan. 
Khoiri, Mojokerto, 2012 (0321-6104517)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar